Jangan meremehkan kesehatan jiwa. Banyak orang yang saat ini mungkin cenderung untuk mengabaikan kesehatan jiwanya. Faktor malu untuk konsultasi, dikira memiliki pikiran yang ta waras atau merasa jiwanya sehat-sehat saja menjadi penyebab orang tidak mau melakukan konsultasi ke psikolog dan dokter jiwa.
Sebuah penelitian yang di lakukan di London, Inggris mengungkap bahwa orang yang mengakses layanan untuk kesehatan mental ternyata 2,5 kalinya lebih banyak orang yang terinfeksi HIV di bandingkan dengan populasi umum di dalam suatu area yang sama. Atau dengan kata lain peneliti menemukan bahwa 25 dari 100 orang yang menggunakan jasa kesehatan mental adalah orang yang di diagnosis HIV dibandingkan dengan 10 dari 100 orang untuk polulasi umum.
Seperti yang di kutip oleh TemanSehati dari AIDSMap studi yang dilakukan oleh Dr Margaret Heslin dan koleganya dari King College London dan di publikasikan di BMJ Open merupakan penelitian pertama yang mengukur prevalensi orang dengan HIv yang mengakses layanan kesehatan mental.
Penelitian yang dilakukan dari tahun 2007 hingga 2018 dan mencatat 181.177 orang yang mengakses layanan kesehatan mental ternyata 4481 (2.5%) diantaranya adalah orang dengan HIV. Dari 4481 orang tersebut, 185 (784 orang) didiagnosis memiliki gangguan ‘substance disorder’, 15% (683 orang) memiliki gangguangan ‘mood disorder’, 13% (585 orang) memiliki gangguan neurotik, stress-related disorder, dan gangguan psikosomatik.
Penelitian ini menyajikan bukti bahwa tingginya jumlah orang yang terinfeksi HIV (odhiv) yang menggunakan layanan kesehatan mental. Akan tetapi kenapa hal ini terjadi sulit untuk dijelaskan disebbakan hubungan antara kesehatan seksual dengan kesehatan mental sangatlah kompleks. Bisa jadi peningkatan ini disebabkan oleh orang yang membutuhkan layanan kesehatan mental adalah orang-orang yang beresiko tinggi terinfeksi HIV atau sebaliknya orang dengan HIV memiliki resiko tinggi terkena gangguan kesehatan mental.
Untuk teman-teman yang saat ini berstatus odhiv jika ingin mengakses terkait layanan kesehatan bisa minta di rujuk ke poli kesehatan jiwa atau poli psikologi. Dilayanan kesehatan yang menyediakan layanan ARV biasanya terdapat pula klinik psikologi untuk konseling atau bahkan jika diperlukan bisa di rujuk ke poli psikiatri klinis.
Jangan pernah mengabaikan kesehatan mental teman-teman ya, sebab jika dibiarkan nantinya kemungkinan bisa mengganggu aktifitas sehari-hari teman-teman.
Salam sehat.