hiv dan gangguan kesehatan jiwa

Anda mungkin tidak akan pernah melupakan saat dimana dokter memberi tahu bahwa Anda positif HIV. Saat itu Anda mungkin sambil menangis dan meratapi ‘kenapa harus saya yang kena?’ keluar dari klinik dengan perasaan campur aduk antara sedih, kecewa, bingung, meruapakan hal yang lumrah. Sebagian dari orang yang dinyatakan positif HIV maka banyak mengalami periode depresi setelah didiagnosis, namun ada banyak pula yang memiliki pengalaman depresi sebelum mereka dinyatakan positif HIV.

Dikutip dari laman Poz.com, Mary Ann Cohen, MD seorang profesor psikiatri klinis dari Mount Sinai Hospital di Ney York menyatakan bahwa insiden HIV 10 sampai 20 kali lebih tinggi terjadi pada orang-orang yang memiliki gangguan kejiwaan. Menurutnya terdapat tiga hal yang dapat menyebabkan orang untuk lebih mudah terinfeksi HIV yaitu depresi, penggunaan obat-obatan, serta tindakan kekerasan.

Pernyataan Cohen ini juga didukung oleh penelitian ilmiah yang menyatakan bahwa orang yang mengalami gangguan kejiwaan lima kali lebih mudah untuk terinfeksi HIV. Pada tahun 2009 orang yang baru saja didiagnosis HIV, ternyata 85% nya memiliki riwayat penggunaan obat-obatan, dan 53% nya pernah mengalami depresi atau gangguan bipolar.

Studi lain menyatakan bahwa 35-40 persen semua orang yang hidup dengan HIV memiliki gangguan depresi mayor dibandingkan dengan populasi umum yang hanya 15%. Walaupun sebelumnya seseorang tidak mengalami gangguan kejiwaan, depresi malah muncul setelah mereka dinyatakan positif HIV.

‘Orang dengan HIV mengalami masa penyesuaian yang panjang’, kata Paul Bellman, MD mantan anggota dewan GMHC yang sudah pensiun sejak 2013 lalu setelah 28 tahun merawat orang dengan HIV di kliniknya yang ada di Manhattan.

‘Banyak variabel kenapa hal ini terjadi namun semua orang mengalami kesulitan dalam menghadapi depresi, disuatu saat mereka akan terlihat baik-baik saja namun di keadaan yang lain mereka kesulitan untuk menanggulangi depresi’ tambahnya.

Jika Anda positif HIV dan saat ini sedang mengalami atau merasa ada yang tidak baik-baik saja dengan mental Anda maka tidak ada salahnya Anda berkonsultasi dengan psikolog atau dokter jiwa. Berbicaralah dengan poli tempat Anda mengambil ARV untuk dirujuk ke poli Jiwa. Jangan merasa malu untuk mengakses poli kesehatan jiwa sebab kesehatan jiwa adalah hal yang sangat penting untuk tetap dijaga kesehatannya selain kesehatan fisik Anda dengan tetap patuh minum ARV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *