Jika yang dimaksud adalah saat berciuman dan terjadi pertukaran air liur maka apakah HIV bisa menular lewat air liur? Jawabannya adalah ‘TIDAK’. Bukti ilmiah memperlihatkan bahwa virus HIV dapat berpindah hanya melalui tiga cairan tubuh berikut yaitu darah, semen (cairan yang dikeluarkan dari alat kelamin laki-laki saat mereka orgasme, klimaks atau mengalami ejakulasi) dan cairan vagina, serta air susu ibu. Saliva atau air liur tidak dapat menstransmisikan HIV.
Walaupun HIV dapat dideteksi didalam saliva, namun hal ini tidak dapat di tularkan ke orang lain melalui ciuman disebabkan kombinasi dari antibodi serta enzim yang terdapat secara alami di dalam saliva dapat mencegah penularan HIV.
Meskipun demikian menurut CDC Amerika aktifitas ciuman dengan menggunakan mulut yang terbuka dapat meningkatkan terjadinya transmisi virus HIV akan tetapi hal ini sangat jarang terjadi, transmisi terjadi jika kedua pasangan memiliki sariawan atau gusi berdarah.
Lalu bagaimana kita dapat tertular HIV?
Hal yang paling umum terjadi untuk penularan HIV adalah melalui hubungan seks yang tidak aman (tanpa adanya pengaman) termasuk aktifitas hubungan oral dan anal. Virus HIV juga dapat menular melalui penggunaan jarum suntik yang dipakai secara bersama, serta penularan dari ibu yang positif HIV ke anak yang dikandungnya.
Penularan dari ibu positif ke anaknya dapat dikurangi dengan cara:
- Memberikan antiretroviral (ARV) pada ibu positif HIV serta pada bayi yang dilahirkan untuk profilaksis
- Proses melahirkan dengan cara operasi caesare
- Tidak memberikan ASI pada bayi yang telah dilahirkan
Kita tidak dapat tertular HIV melalui aktifitas berkut ini,
Social Kiss
memberikan bantuan pernafasan
Bersin ke orang lain
Pemakaian kamar mandi, alat makan, serta handuk yang digunakan bersama orang yang HIV positif
Menggunakan kolam renang bersama
Penggunaan toilet duduk bersama
Menyentuh orang lain
Terkana cipratan ludah seseorang
Gigitan nyamuk
Keringat
Referensi:
https://www.cdc.gov/hiv/basics/hiv-transmission/not-transmitted.html