terapi pencegahan tbc atau tpt
terapi pencegahan tbc atau tpt

TB atau TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Indonesia ternyata menduduki ranking ke-3 negara yang memiliki kasus TBC terbanyak di dunia menurut Laporan dari Global Tb Report 2021.

TB umumnya menyerang paru-paru dengan gejala batuk yang berlangsung hingga tiga minggu atau lebih, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, sering merasa kelelahan dan sering mengalami demam. Namun tidak menutup kemungkinan TBC juga terjadi bagian tubuh lain seperti di kelenjar getah bening yang disebut sebagai TB kelenjar, di tulang yang disebut sebagai TB tulang dan lain sebagainya.

TBC sering menyerang orang dengan HIV (odhiv) disebabkan kekebalan tubuh odhiv yang belum terapi ARV rendah sehingga bakteri penyebab TB mengambil kesempatan ini untuk berkembang biak dalam tubuh. Tahukah teman-teman odhiv bahwa TB juga menjadi penyebab kematian tertinggi bagi odhiv.

Jika terdapat odhiv yang terkena TBC penting banget untuk segera diobati atau mendapat terapi OAT (obat Anti TB) dimana biasanya berlangsung antara 6-9 bulan. Oleh sebab inilah penting untuk melakukan pemeriksaan TB bagi orang yang baru diketahui status HIV nya.

Lalu bagaimana dengan odhiv yang tidak terkena TBC? odhiv yang tidak terkena TBC bisa mengikuti TPT (Terapi Pencegahan TBC). Tujuan pemberian TPT bagi odhiv ini adalah untuk mencegah odhiv agar tidak terinfeksi TBC di masa yang akan datang.

Nah TPT untuk odhiv ada dua macam yaitu yang disebut dengan 6H dan 3HP

Terapi Pencegahan TBC dengan 6H
Terapi pencegahan TBC untuk odhiv dengan 6H diberikan obat dalam bentuk Isoniazid (INH). Obat TPT ini diminum sehari sekali pada waktu yang sama (boleh pagi, siang, atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan diberikan selama 180 hari (6 bulan).

Terapi Pencegahan TBC dengan 3HP
Terapi pencegahan TBC dengan 3HP diberikan obat berupa Isoniazid (INH) dan Pirazinamid (P). Obat ini dikonsumsi satu kali dalam seminggu selama 12 minggu (3 bulan). Obat dikonsumsi pada waktu yang sama (pagi, siang, atau malam) saat perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan)

Referensi;
Alodokter dan StopTBIndonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *